Laporan Akhir Modul IV

Menuju Akhir


Laporan Akhir
Project Demo Modul IV
Alarm Peringatan di Kawasan Bebas Asap Rokok 

1.   Tujuan Perancangan (DAFTAR ISI)

a.      Memberikan peringatan berupa alarm peringatan terhadap para perokok yang masih merokok pada kawasan bebas asap rokok.
b.     Jika terjadi kebakaran akibat api pada rokok, dengan project ini juga dapat menyemprotkan air untuk mengatasi kebakaran yang terjadi. 

2.   Komponen (DAFTAR ISI)

1)     Arduino Uno

2)     Battery

3)     Jumper

4)     Sensor Flame

5)     Sensor MQ-2


6)     Sensor DHT 11

7)     LCD

8)     Potensiometer

9)     LED

10) Resistor

11) Buzzer

12) Motor DC

13) Relay

14) Beardboard

3.   Dasar Teori (DAFTAR ISI)

1)     Arduino

Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel. Arduino yang kita gunakan dalam praktikum ini adalah Arduino Uno yang menggunakan chip AVR ATmega 328P. Dalam memprogram Arduino, kita bisa menggunakan komunikasi serial agar Arduino dapat berhubungan dengan komputer ataupun perangkat lain.

Adapun spesifikasi dari Arduino Uno ini adalah sebagai berikut :

            Bagian-bagian Arduino:

-        Power USB, digunakan untuk menghubungkan Papan Arduino dengan komputer lewat koneksi USB.
-        Power Jack, supply atau sumber listrik untuk Arduino dengan tipe Jack. Input DC 5 - 12 V.
-        Crystal Oscillator, kristal ini digunakan sebagai layaknya detak jantung pada Arduino. Jumlah cetak menunjukkan 16000 atau 6000 kHz, atau 16 MHz.
-        Reset, digunakan untuk mengulang program Arduino dari awal atau Reset.
-        Digital Pins I / O, papan Arduino UNO memiliki 14 Digital Pin. Berfungsi untuk memberikan nilai logika (0 atau 1). Pin berlabel " ~ " adalah pin-pin PWM (Pulse Width Modulation) yang dapat digunakan untuk menghasilkan PWM.
-        Analog Pins, papan Arduino UNO memiliki 6 pin analog A0 sampai A5. Digunakan untuk membaca sinyal atau sensor analog seperti sensor jarak, suhu dsb, dan mengubahnya menjadi nilai digital.
-        LED Power Indicator, lampu ini akan menyala dan menandakan Papan Arduino mendapatkan supply listrik dengan baik.

            Bagian-bagian Pendukung:

-        RAM (Random Access Memory)

RAM adalah tempat penyimpanan sementara pada komputer yang isinya dapat diakses dalam waktu yang tetap, tidak memperdulikan letak data tersebut dalam memori atau acak. Secara  umum ada 2 jenis RAM yaitu SRAM (Static Random Acces Memory) dan DRAM (Dynamic Random Acces Memory).

-        ROM (Read-only Memory)

ROM adalah perangkat keras pada computer yang dapat menyimpan data secara permanen tanpa harus memperhatikan adanya sumber listrik. ROM terdiri dariMask ROM, PROM, EPROM, EEPROM

2)     2) Sensor Flame

Flame sensor adalah sensor yang dirancang untuk mendeteksi dan menanggapi keberadaan api dan memungkinkan mendeteksi api yang mana api tersebut memiliki panjang gelombang antara 760nm – 1100nm.

Spesifikasi:

-        Mendeteksi cahaya dengan rentang panjang gelombang 760-1100 nm
-        Jarak deteksi               : 20cm (4.8V) hingga 100 cm (1V)
-        Sudut deteksi              : 60°
-        Tegangan operasi        : 3.3-5V
-        Tegangan keluaran     : Analog

Flame Sensor sensitiv terhadap api dan radiasi. Biasanya digunakan pada rangkaian alarm kebakaran atau kejuaraan robot pendeteksi kebakaran. Dapat mendeteksi cahaya dengan panjang gelombang dalam jarak tertentu.

Respons terhadap nyala api yang terdeteksi bergantung pada pemasangan, tetapi dapat mencakup membunyikan alarm, menonaktifkan saluran bahan bakar (seperti propana atau saluran gas alam), dan mengaktifkan sistem pencegah kebakaran. Ketika digunakan dalam aplikasi seperti tungku industri, perannya adalah untuk memberikan konfirmasi bahwa tungku bekerja dengan benar; dalam hal ini mereka tidak melakukan tindakan langsung di luar memberi tahu operator atau sistem kontrol. Detektor api seringkali dapat merespon lebih cepat dan lebih akurat daripada detektor asap atau panas karena mekanisme yang digunakan untuk mendeteksi nyala api.

Grafik respon sensor:

Temperatur terus naik akibat proses perpindahan kalor melalui udara sehingga sensor dapat menyerap kalor yang di pancarkan oleh api sehingga semakin lama api menyala semakin panas temperatur pada ruangan tersebut . dan disini semakin dekat jarak sensor dengan api maka semakin tinggi yang dibaca oleh alat ukur sensor begitu sebaliknya jika semakin jauh sensor dengan jarak api maka pembacaan oleh alat ukur maka kecil.

3)     3) Sensor MQ-2

Modul Sensor MQ2 merupakan sebuah Sensor yang dapat mendeteksi adanya polutan Gas di udara, diantaranya adalah Gas LPG, Alkohol, Asap, Propana, Hidrogen, Metana, dan Karbon Monoksida, aplikasinya bisa diterapkan untuk mendeteksi Kebocoran Gas LPG dan Asap untuk mencegah kebakaran, Sebagai Alat untuk mengukur Kadar Alkohol yang dikeluarkan dari Napas seseorang dan lain-lain.

Ada beberapa Kandungan senyawa Gas atau Polutan yang dapat diukur dengan MQ2 yaitu LPG, Hidrogen (H2), Metana (CH4), Karbon Monoksida (CO), Alkohol, Asap Rokok dan Propana. Sensor ini dirancang untuk penggunaan di dalam ruangan pada suhu kamar. Biasanya diaplikasikan pada alat pendeteksi kebocoran gas yang mudah terbakar di rumah, instansi, gudang atau pabrik industri. Hal ini sebagai tindakan pencegahan karena jika ada gas yang bocor sudah terdeteksi sejak awal dan dapat segera dilakukan tindakan sehingga dapat mencegah terjadinya kebakaran. Selain Alat Pencegahan Kebakaran, MQ2 juga dapat digunakan sebagai alat untuk Pemantauan Kualitas Udara.

            Spesifikasi :

            Karakteristik :

-        Dapat mendeteksi gas LPG, i-butana, propana, metana, alkohol, hidrogen dan asap
-        Memiliki dual signal output (analog output, and TTL level output)
-        Range tegangan analog keluaran antara 0-5 Vdc
-        mempunyai kestabilan pembacaan yang bagus dan stabil
-        Respon cepat dan sensitivitas tinggi
-        Output dari sensor berupa Analog dan Digital
-        Trigger Level configuration
-        Terdapat Potentiometer
-        Dimensi module 32 x 20 mm 

Grafik respon sensor :

4)     4) Sensor DHT 11

Sensor DHT11 adalah module sensor yang berfungsi untuk mensensing objek suhu dan kelembaban yang memiliki output tegangan analog yang dapat diolah lebih lanjut menggunakan mikrokontroler. Module sensor ini tergolong kedalam elemen resistif seperti perangkat pengukur suhu seperti contohnya yaitu NTC.

Kelebihan dari module sensor ini dibanding module sensor lainnya yaitu dari segi kualitas pembacaan data sensing yang lebih responsif yang memliki kecepatan dalam hal sensing objek suhu dan kelembaban, dan data yang terbaca tidak mudah terinterverensi. Sensor DHT11 pada umumya memiliki fitur kalibrasi nilai pembacaan suhu dan kelembaban yang cukup akurat. Penyimpanan data kalibrasi tersebut terdapat pada memori program OTP yang disebut juga dengan nama koefisien kalibrasi. Sensor ini memiliki 4 kaki pin, dan terdapat juga sensor DHT11 dengan breakout PCB yang terdapat hanya memilik 3 kaki.

            Karakteristik :

1.    Input tegangan 3v hingga 5V

2.    Konsumsi arus maksimal 2.5mA saat digunakan selama konversi (saat meminta data)

3.    Kelembaban 20-80% dengan akurasi 5%

4.    Baik untuk pembacaan suhu 0-50 ° C dengan akurasi ± 2 ° C

5.    Pengambilan data minimal 1 Hz (sekali setiap detik) 

5)    5) LCD (Liquid Crystal Display)

Liquid Crystal Display (LCD) adalah sebuah peralatan elektronik yang berfungsi untuk menampilkan output sebuah sistem dengan cara membentuk suatu citra atau gambaran pada sebuah layar. Secara garis besar komponen penyusun LCD terdiri dari kristal cair (liquid crystal) yang diapit oleh 2 buah elektroda transparan dan 2 buah filter polarisasi (polarizing filter).

Gambar Penampang komponen penyusun LCD

Keterangan:

1)     Film dengan polarizing filter vertical untuk memolarisasi cahaya yang masuk.
2)     Glass substrate yang berisi kolom-kolom elektroda Indium tin oxide (ITO).
3)     Twisted nematic liquid crystal (kristal cair dengan susunan terpilin).
4)     Glass substrate yang berisi baris-baris elektroda Indium tin oxide (ITO).
5)     Film dengan polarizing filter horizontal untuk memolarisasi cahaya yang masuk.
6)     Reflektor cahaya untuk memantulkan cahaya yang masuk LCD kembali ke mata pengamat.

Sebuah citra dibentuk dengan mengombinasikan kondisi nyala dan mati dari pixel-pixel yang menyusun layar sebuah LCD. Pada umumnya LCD yang dijual di pasaran sudah memiliki integrated circuit tersendiri sehingga para pemakai dapat mengontrol tampilan LCD dengan mudah dengan menggunakan mikrokontroler untuk mengirimkan data melalui pin-pin input yang sudah tersedia.

TEXT LCD Module Circuit

Kaki-kaki yang Terdapat pada LCD 

6)     6) Potensiometer

Potensiometer adalah perangkat komponen elektronika bagian dari sebuah resistor yang memiliki tiga terminal dengan sambungan yang membentuk pembagi tegangan yang dapat di setel. Jika anda menemukanpotensiometer yang menggunakan dua terminal tetap masih bisa di gunakan dengan cara salah satu dari terminal tetap dan terminal geser. Komponen elektronika ini berperan sebagai resistor variabel atau Rheostat.

Prinsip kerja potensiometer dapat kita anggap sebagai gabungan dari dua buah resistor yang kita hubungkan seri (R1 dan R2).Tapi dalam dua buah resistor yang kita pakai nilai resistansinya dapat di rubah. Resistansi total dari sebuah resistor akan selalu tetap dan nilai ini merupakan nilai resistansi potensiometer (Variabel Resistor). Jika nilai resistansi dari resistor 1 di perbesar dengan cara memutar bagian potensiometer, maka otomatis nilai resistansi dari resistor 2 akan berkurang, begitu juga sebaliknya.

Bentuk fisik dari potensiometer sangat berbeda jauh dengan bentuk dari resistor.Bentuk resistor pada umumnya hanya memiliki gelang warna yang di gunakan untuk menetukan nilai tahanannya, sementara bentuk dari potensio untuk menentukan nilai tahanannya hanya dengan memutar atau mengeser pada bagian yang sudah di tentukan. 

7)     7) LED (Light Emitting Diode)

LED atau Light Emitting Diode adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan dengan bias maju (forward bias). LED dapat diartikan sebagai sebuah dioda yang memancarkan cahaya, karena memang LED merupakan keluarga dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor.

Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan dapat dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika. Berbeda dengan Lampu Pijar, LED tidak memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan panas dalam menghasilkan cahaya. 

Untuk mengetahui polaritas terminal Anoda (+) dan Katoda (-) pada LED. Kita dapat melihatnya secara fisik berdasarkan gambar diatas. Ciri-ciri Terminal Anoda pada LED adalah kaki yang lebih panjang dan juga Lead Frame yang lebih kecil. Sedangkan ciri-ciri Terminal Katoda adalah Kaki yang lebih pendek dengan Lead Frame yang besar serta terletak di sisi yang Flat.


8)     8) Resistor

    Resistor merupakan komponen penting dan sering dijumpai dalam sirkuit Elektronik. Boleh dikatakan hampir setiap sirkuit Elektronik pasti ada Resistor. Tetapi banyak diantara kita yang bekerja di perusahaan perakitan Elektronik maupun yang menggunakan peralatan Elektronik tersebut tidak mengetahui cara membaca kode warna ataupun kode angka yang ada ditubuh Resistor itu sendiri.


    Seperti yang dikatakan sebelumnya, nilai Resistor yang berbentuk Axial adalah diwakili oleh Warna-warna yang terdapat di tubuh (body) Resistor itu sendiri dalam bentuk Gelang. Umumnya terdapat 4 Gelang di tubuh Resistor, tetapi ada juga yang 5 Gelang.

    Gelang warna Emas dan Perak biasanya terletak agak jauh dari gelang warna lainnya sebagai tanda gelang terakhir. Gelang Terakhirnya ini juga merupakan nilai toleransi pada nilai Resistor yang bersangkutan.

Tabel dibawah ini adalah warna-warna yang terdapat di Tubuh Resistor :

Tabel Kode Warna Resistor

Perhitungan untuk Resistor dengan 4 Gelang warna :


Cara menghitung nilai resistor 4 gelang

Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-3 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut

Contoh :

Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 4 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 10 * 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan toleransi 10%.
Perhitungan untuk Resistor dengan 5 Gelang warna :

Cara Menghitung Nilai Resistor 5 Gelang Warna

Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-3
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut

Contoh :

Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5
Gelang ke 4 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 5 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 105 * 105 = 10.500.000 Ohm atau 10,5 MOhm dengan toleransi 10%.

Contoh-contoh perhitungan lainnya :

Merah, Merah, Merah, Emas → 22 * 10² = 2.200 Ohm atau 2,2 Kilo Ohm dengan 5% toleransi
Kuning, Ungu, Orange, Perak → 47 * 10³ = 47.000 Ohm atau 47 Kilo Ohm dengan 10% toleransi

Cara menghitung Toleransi :
2.200 Ohm dengan Toleransi 5% =
2200 – 5% = 2.090
2200 + 5% = 2.310
ini artinya nilai Resistor tersebut akan berkisar antara 2.090 Ohm ~ 2.310 Ohm

9)     9) Buzzer

Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm).

Pada dasarnya, setiap buzzer elektronika memerlukan input berupa tegangan listrik yang kemudian diubah menjadi getaran suara atau gelombang bunyi yang memiliki frekuensi berkisar antara 1 - 5 KHz. Jenis buzzer elektronika yang sering digunakan dan ditemukan dalam rangkaian adalah buzzer yang berjenis Piezoelectric (Piezoelectric Buzzer). Hal itu karena Piezoelectric Buzzer memiliki berbagai kelebihan diantaranya yaitu lebih murah, relatif lebih ringan dan lebih mudah penggunaannya ketika diaplikasikan dalam rangkaian elektronika. 

1010) Motor DC

Motor DC adalah motor listrik yang memerlukan suplai tegangan arus searah pada kumparan medan untuk diubah menjadi energi gerak mekanik. Kumparan medan pada motor dc disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Motor arus searah, sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung yang tidak langsung/directunidirectional.

Motor DC tersusun dari dua bagian yaitu bagian diam (stator) dan bagian bergerak (rotor). Stator motor arus searah adalah badan motor atau kutub magnet (sikat-sikat), sedangkan yang termasuk rotor adalah jangkar lilitanya. Pada motor, kawat penghantar listrik yang bergerak tersebut pada dasarnya merupakan lilitan yang berbentuk persegi panjang yang disebut kumparan.

 

1111) Relay

Relay adalah komponen elektronika yang berupa saklar atau switch elektrik yang dioperasikan menggunakan listrik. Relay juga biasa disebut sebagai komponen electromechanical atau elektromekanikal yang terdiri dari dua bagian utama yaitu coil atau elektromagnet dan kontak saklar atau mekanikal. Komponen relay menggunakan prinsip elektromagnetik sebagai penggerak kontak saklar, sehingga dengan menggunakan arus listrik yang kecil atau low power, dapat menghantarkan arus listrik yang yang memiliki tegangan lebih tinggi. Berikut adalah gambar dan juga simbol dari komponen relay.



Dalam posisi (NO) saklar dapat menghantarkan arus listrik. Pada saat tidak dialiri arus listrik, Armature akan kembali ke posisi awal (NC). Sedangkan Coil yang digunakan oleh relay untuk menarik Contact Poin ke posisi close hanya membutuhkan arus listrik yang relatif cukup kecil. Oh iya, buat anda yang belum tahu apa itu NO dan NC, berikut penjelasannya.

1)     NC atau Normally Close adalah kondisi awal relay sebelum diaktifkan selalu berada di posisi CLOSE (tertutup).

2)     NO atau Normally Open adalah kondisi awal relay sebelum diaktifkan selalu berada di posisi OPEN (terbuka). 

4.   Listing Program (DAFTAR ISI)

1)  Master 

#include <LiquidCrystal.h>

#include <DFRobot_DHT11.h>


LiquidCrystal lcd(2, 3, 4, 5, 6, 7);

 

DFRobot_DHT11 DHT;

#define DHT11_PIN 10

 

int Gas = A1;

int Api = 9;

float nilaiSuhu;

 

void setup()

{

  Serial.begin(9600);

  pinMode(Api, INPUT);

  pinMode(Gas, INPUT);

  lcd.begin(16,2);

  lcd.setCursor(0,0);

}

 

void loop()

{

  DHT.read(DHT11_PIN);

  nilaiSuhu = DHT.temperature;

  lcd.clear();

  lcd.setCursor(0,0);

  lcd.print("Suhu");

  lcd.setCursor(0,1);

  lcd.print(nilaiSuhu);

  Serial.println(nilaiSuhu);

  Serial.println(analogRead(Gas));

  delay(1500);

 

  if(digitalRead(Api) == HIGH && analogRead(Gas) <= 199){

    Serial.write(2);

    lcd.setCursor(0,0);lcd.print(" API TERDETEKSI ");

    lcd.setCursor(0,1);lcd.print("DILARANG MEROKOK ");

    delay(1000);

  }else if(digitalRead(Api) == LOW && analogRead(Gas) >= 199){

    Serial.write(3);

    lcd.setCursor(0,1);lcd.print(analogRead(Gas)-1);

    lcd.setCursor(0,0);lcd.print("ASAP TERDETEKSI ");

    lcd.setCursor(0,1);lcd.print(" MATIKAN ROKOK  ");

    delay (1000);    

  }else if(digitalRead(Api) == HIGH && nilaiSuhu > 30 && analogRead(Gas) >= 199){

    Serial.write(4);

    lcd.setCursor(0,1);lcd.print(analogRead(Gas)-1);

    lcd.setCursor(0,0);lcd.print(" TERJADI KEBAKARAN ");

    lcd.setCursor(0,1);lcd.print(" SILAHKAN KELUAR ");

    delay (1000);    

  }else{

    Serial.write(1);

    lcd.setCursor(0,0);lcd.print(" TIDAK ADA ASAP ");

    lcd.setCursor(0,1);lcd.print("DILARANG MEROKOK ");

    delay (1000);    

  }

}

 

2)  Slave

 

#define ledRed 13

#define ledYellow 12

#define ledGreen 11

#define relay 4      

#define buzzer 8

 

void setup()

{

  pinMode(ledGreen, OUTPUT);

  pinMode(ledYellow, OUTPUT);

  pinMode(ledRed, OUTPUT);

  pinMode(relay, OUTPUT);

  pinMode(buzzer, OUTPUT);

  digitalWrite(relay, HIGH);  

  Serial.begin(9600);

}

 

void loop()

{

    int data = Serial.read() ;

    if(data == 1)

    {

      digitalWrite(ledGreen,HIGH);

      digitalWrite(ledYellow,LOW);

      digitalWrite(ledRed,LOW);

      digitalWrite(relay,HIGH);

      digitalWrite(buzzer,LOW);

    }

 

    else if(data == 2)

    {

      digitalWrite(ledRed,HIGH);

      digitalWrite(ledGreen,LOW);

      digitalWrite(ledYellow,LOW);    

      digitalWrite(relay,HIGH);

      digitalWrite(buzzer,HIGH);

    }

 

    else if(data == 3)

    {

      digitalWrite(ledYellow,HIGH);

      digitalWrite(ledRed,LOW);

      digitalWrite(ledGreen,LOW);

      digitalWrite(relay,HIGH);

      digitalWrite(buzzer,LOW);

    }

    else if(data == 4)

    {

      digitalWrite(ledRed,HIGH);

      digitalWrite(ledGreen,LOW);

      digitalWrite(ledYellow,LOW);

      digitalWrite(relay,LOW);

      digitalWrite(buzzer,HIGH);

    }

    delay(200);

}

 

5.     5. Flowchart (DAFTAR ISI)

6.     6. Rangkaian Simulasi (DAFTAR ISI)

Sebelum Simulasi

Kondisi 1 - Normal

Kondisi 2 - Mendeteksi Api

Kondisi 3 - Mendeteksi Gas

Kondisi 4 - Terjadi Kebakaran

7.     7. Hardware dan Video (DAFTAR ISI)

1)   Hardware

Tampak Belakang

Tampak Depan

2)   Video

8.     8. Analisis (DAFTAR ISI)

Rangkaian ini berfungsi untuk alarm peringatan di kawasan bebas asap rokok pada suatu ruangan. Pada rangkaian ini menggunakan komunikasi UART yang menggunakan 2 buah Arduino yang berperan sebagai Master dan Slave. Pada komunikasi UART data dikirimkan secara seri dari data bus ke UART1 (Master). Selanjutnya, pada UART1 ditambahkan start bit, parity bit, dan stop bit yang dimuat dalam satu paket. Dan paket data akan dikrimkan secara serial dari Tx UART1 (Master) ke Rx UART2 (Slave). Kemudian, UART2 mengkonversikan dan menghapus bit tambahan, yang kemudian akan diparelelkan ke data bus penerima. Sensor flame, MQ2, DHT11 dan LCD dihubungkan ke master. Dan LED hijau, kuning, merah, buzzer dan motor pam dihubungkan ke slave.

Pada rangkaian ini sensor MQ2 berfungsi sebagai pendeteksi asap rokok yang terdapat pada ruangan. Nilai analog pada rangkaian sensor ini dapat menggunakan resistor variabel 1K. Dan pada program master, nilai analog akan terbaca akan diolah dengan rumus analogRead(Gas)-1. Jika nilai yang terbaca lebih dari 560 maka sensor MQ2 akan  mendeteksi asap. Dan untuk sensor flame  berfungsi sebagai pendeteksi adanya api, pada prototipe ini dihubungkan ke pin analog master, nilai analog akan terbaca akan diolah dengan rumus analogRead. Jika nilai apinya kecil dari 300 maka akan berlogika HIGH, sedangkan ketika nilai apinya besar dari 300 maka akan berlogika LOW. Dan jika terdeteksi api maka master akan mengirimkan data ke slave yang kemudian akan menghidupkan led merah, buzzer dan motor. Dan juga untuk DHT 11 berfungsi untuk mengukur suhu pada ruangan, DHT 11 dihubungkan ke pin digital dari master. Jika suhu yang terdeteksi kecil dari 30 pada prototipe ini maka suhu ruangan dianggap dalam keadaan normal.

Pada rangkaian ini, jika dalam suhu normal (<30oC), jika tidak terdeteksi asap dan api, maka lampu hijau akan menyala dan tampil pada LCD “DILARANG MEROKOK TIDAK ADA ASAP”. Dan ketika suhu ruangan dalam keadaan normal, serta tidak terdeteksi api dan terdeteksi gas maka LED kuning akan menyala dan tampil pada LCD “ASAP TERDETEKSI MATIKAN ROKOK”. Dan ketika api terdeteksi dan suhu ruangan di atas suhu normal maka LED merah, buzzer dan motor akan menyala dan tampilan LCD “API TERDETEKSI  DILARANG MEROKOK”. Ketika terdeteksi asap dan api serta suhu ruangan di atas suhu normal (>30oC) maka buzzer, LED merah, dan motor pam akan menyala serta tampilan pada LCD “SILAHKAN KELUAR ADA KEBAKARAN”.

9.      9. Kesimpulan (DAFTAR ISI)

Dengan melakukan perancangan dan pengujian alarm peringatan kawasan bebas asap rokok, maka dapat ditarik sebuah kesimpulan yaitu ;

a.      Sensor gas MQ-2 dapat mendeteksi asap rokok yang terdapat pada ruangan. Nilai analog pada rangkaian sensor ini dapat menggunakan resistor variabel 1K.

b.      Sensor DHT 11 mengukur suhu pada ruangan. Jika suhu yang terdeteksi kecil dari 30 pada prototipe ini maka suhu ruangan dianggap dalam keadaan normal.

c.      Sensor flame mendeteksi dan menanggapi keberadaan api dan memungkinkan mendeteksi api yang mana api tersebut memiliki panjang gelombang antara 760nm – 1100nm.

10    10. Link Download (DAFTAR ISI)

        Download HTML

Menuju Awal

0 komentar:

Posting Komentar